widget

Rabu, 27 November 2013

elemen pengendalian intern coso



elemen pengendalian intern coso

a.     Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang pengendalian. Faktor lingkungan pengendalian termasuk :

  • Integritas, nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas.
  • Filosofi manajemen dan Gaya Operasi
  • Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya.
  • Perhatian dan arahan yang diberikan dewan direksi.

b.     Risk Assesment
Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.
c.      Control Activities
Aktivitas Pengendalian (Control Activities), yaitu kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control Activities membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :

  • Penyetujuan (Approvals)
  • Otorisasi (Authorization)
  • Verifikasi (Verifications)
  • Rekonsiliasi (Reconciliations)
  • Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance)
  • Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
  • Pemisahan tugas (Segregation of duties)

d.     Information and Communication
Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication), yaitu sistem akuntansi yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.
Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung jawabnya. Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional, finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem, yang membuatnya mungkin untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis.
e.     Monitoring
Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian mutu kinerja sistem pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Monitoring dapat berjalan dengan baik melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya. 

sumber  http://wikkywijayana.blogspot.com/2012/12/apa-itu-cobit.html 
http://zulfhadli.blogspot.com/2013/11/elemen-pengendalian-intern-coso.html

pengendalian intern (Versi coso)

pengendalian intern versi coso

COSO mendefinisikan pengendalian internal adalah suatu proses. Ketika melakukan evaluasi pengendalian internal, harus diingat bahwa yang dievaluasi adalah proses, bukan hasil. Suatu proses yang efektif adalah lebih seperti menuju kearah hasil yang diinginkan
                                                                                     
Kerangka kerja COSO melihat pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnis suatu organisasi, dan bukan sebagai komponen terpisah  pada aktivitas bisnis suatu perusahaan.
Dalam membangun internal control, management diharuskan melakukan 4 hal :
1.     Menetapkan tujuan usaha.
2.     Identifikasi resiko dalam mencapai tujuan.
3.     Menetapkan bagaimana mengelola resiko yang telah teridentifikasi
4.     Apabila diperlukan, menetapkan tujuan pengendalian sebagai cara untuk mengelola risiko tertentu.
5.     Pengendalian yang dilakukan oleh individu dirancang & diterapkan sesuai dengan tujuan pengendalian yang telah ditetapkan.



sumber : http://wikkywijayana.blogspot.com/2012/12/apa-itu-cobit.html
http://zulfhadli.blogspot.com/2013/11/pengendalian-intern-versi-coso.html

cobit

COBIT atau Control Objective for Information and related Technology dikeluarkan dan disusun pada tahun 1996 oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association.


COBIT adalah kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.

COBIT juga dapat disebut sebagai sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis.  COBIT memberikan arahan (guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.

Hingga saat ini sudah ada 5 versi COBIT yang sudah diterbitkan, versi pertama diterbitkan pada tahun 1996, versi kedua tahun 1998, versi 3.0 di tahun 2000, Cobit 4.0 pada tahun 2005, CObit 4.1 tahun 2007 dan yang terakhir ini adalah Cobit versi 5 yang belum lama diluncurkan.

COBIT secara praktis dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan TI, sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan dalam organisasi.


Pengguna COBIT umumnya adalah mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas,kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.
Cobit memiliki 4 Cakupan Domain :
1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
2. Pengadaan dan implementasi (Acquirw and implement)
Identifikasi solusi TI dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis untuk mewujudkan strategi TI.
3. Pengantaran dan dukungan (Deliver and Support)
Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
4. Pengawasan dan evaluasi (Monitor and Evaluate)
Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.
COBIT khususnya guidelines dapat dimodifikasi dengan mudah, sesuai dengan industri, kondisi TI di Perusahaan atau organisasi Anda, atau objek khusus di lingkungan TI.
Selain dapat digunakan oleh Auditor, COBIT dapat juga digunakan oleh manajemen sebagai jembatan antara risiko-risiko TI dengan pengendalian yang dibutuhkan (IT risk management) dan juga referensi utama yang sangat membantu dalam penerapan IT Governance di perusahaan. 
 
sumber : http://wikkywijayana.blogspot.com/2012/12/apa-itu-cobit.html 
http://zulfhadli.blogspot.com/2013/11/cobit.html

Coso

COSO kepanjangannya Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission.
Sejarahnya, COSO ini ada kaitannya sama FCPA yang dikeluarkan sama SEC dan US Congress di tahun 1977 untuk melawan fraud dan korupsi yang marak di Amerika tahun 70-an. Bedanya, kalo FCPA adalah inisiatif dari eksekutif-legislatif, nah kalo COSO ini lebih merupakan inisiatif dari sektor swasta.
Sektor swasta ini membentuk ‘National Commission on Fraudulent Financial Reporting’ atau dikenal juga dengan ‘The Treadway Commission’ di tahun 1985. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu: AICPA, AAA, FEI, IIA, IMA. Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi2 yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.
Walaupun disponsori sama 5 professional association, tapi pada dasarnya komisi ini bersifat independen dan orang2 yang duduk di dalamnya berasal dari beragam kalangan: industri, akuntan publik, Bursa Efek, dan investor. Nama ‘Treadway’ sendiri berasal dari nama ketua pertamanya yaitu James C. Treadway, Jr.
Komisi ini mengeluarkan report pertamanya pada 1987. Isi reportnya di antaranya adalah merekomendasikan dibuatnya report komprehensif tentang pengendalian internal (integrated guidance on internal control). Makanya terus dibentuk COSO, yang kemudian bekerjasama dengan Coopers & Lybrand (Ehm, kira2 bisa dibilang mbahnya PwC gitu) untuk membuat report itu.
Coopers & Lybrand mengeluarkan report itu pada 1992, dengan perubahan minor pada 1994, dengan judul ‘Internal Control – Integrated Framework’. Report ini berisi definisi umum internal control dan membuat framework untuk melakukan penilaian (assessment) dan perbaikan (improvement) atas internal control. Gunanya report ini salah satunya adalah untuk mengevaluasi FCPA compliance di suatu perusahaan.
Poin penting dalam report COSO ‘Internal Control – Integrated Framework’ (1992):
Definisi internal control menurut COSO
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:

  • Efektifitas dan efisiensi operasional
  • Reliabilitas pelaporan keuangan
  • Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
  • Control Environment
  • Risk Assessment
  • Control Activities
  • Information and communication
  • Monitoring

Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
  • Internal Environment
  • Objective Setting
  • Event Identification
  • Risk Assessment
  • Risk Response
  • Control Activities
  • Information and Communication
  • Monitoring


sumber : http://mukhsonrofi.wordpress.com/2008/10/14/pengertian-atau-definisi-coso/
http://zulfhadli.blogspot.com/2013/11/coso.html

hambatan pasif dan contohnya

Hambatan  pasif mencakup kesalahan sistem, termasuk bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, danangin badai. Kesalahan  sistem menggambarkan kegagalan komponen peralatan sistem, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga,matinya aliran listrik, dan sebagainya.
Pengendalian terhadap hambatan semacam ini dapat berupa pengendalian preventif maupun korektif seperti
a.       Sistem Toleransi Kesalahan
Dimana sebagian besar metode yang digunakan untuk menangani kegagalan komponen sistem adalah pengawasan dan redundancy. Jika salah satu system gagal, bagian redundancy akan segera mengambil aloh dan system dapat terus beroperasi tanpa interupsi.
b.      Memperbaiki Kesalahan : Backup File
Sumber:
http://zulfhadli.blogspot.com/2013/11/hambatan-pasif-dan-contohnya.html

hambatan aktif dan contohnya

Hambatan  aktif mencakup kecurangan sistem informasi dan sabotase komputer.
Metode yang dapat digunakan dalam melakukan kecurangan sistem informasi:
1. Manipulasi input
Manipulasi input merupakan metode yang biasa digunakan. Metode ini mensyaratkan
kemampuan teknis yang paling minimal. Seseorang bisa saja mengubah input tanpamemiliki pengetahuan mengenai cara operasi sistem komputer.
2.               Mengubah program
Merubah program mungkin merupakan metode yang paling jarang digunakan untuk 
melakukan kejahatan komputer. Langkanya penggunaan metode ini mungkin karenadibutuhkan keahlian pemrograman yang hanya dimiliki oleh sejumlah orang yang terbatas.Selain itu, banyak perusahaan besar memiliki metode pengujian program yang dapatdigunakan untuk mendeteksi adanya perubahan dalam program
3.               Mengubah file secara langsung
Dalam nenerapa kasus, individu-individu tertentu menemukan cara untuk memotong
(bypass) proses normal untuk menginputkan data ke dalam program computer. Jika hal ituterjadi, hasil yang dituai adalah bencana
4.               Pencurian data
Sejumlah informasi ditransmisikan antarperusahaan melalui internet. Informasi ini rentanterhadap pencurian pada saat transmisi. Informasi bisa saja disadap. Ada juga kemungkinanuntuk mencuri disket atau CD dengan cara menyembunyikan disket atau CD ke dalamkantong atau tas. Laporan yang tipis juga bisa dicuri dengan dimasukkan ke dalam kotak sampah.
5.               Sabotase
Seorang penyusup menggunakan sabotase untuk membuat kecurangan menjadi sulit danmembingungkan untuk diungkapkan. Penyusup mengubah database akuntansi dan
kemudian mencoba menutupi kecurangan tersebut dengan melakukan sabotase terhadapharddisk atau media lain.
6.               Penyalahgunaan atau pencurian sumber daya informasi
Salah satu jenis penyalahgunaan informasi terjadi pada saat seorang karyawan
menggunakan sumber daya komputer organisasi untuk kepentingan pribadi.
Cara utama untuk mencegah hambatan aktif terkait dengan kecurangan dan sabotase adalah dengan menerapkan tahap-tahap pengendalian akses yakni pengendalian akses lokasi,  akses sistem dan akses file. 
Sumber:
http://zulfhadli.blogspot.com/2013/11/hambatan-aktif-dan-contohnya.html

kerentanan sistem

Sama halnya seperti tubuh manusia yang memiliki kekebalan pada lingkungan. Ada yang kuat dan ada yang rentan. Begitu pula suatu sistem yang memang dibentuk oleh manusia memiliki tingkat keamanan ataupun kerentanan. Kerentanan merupakan suatu kelemahan di dalam sutu sistem. Dimana akibat faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhinya. Hal ini erat kaitannya dengan sebuah ancaman/hambatan  yakni suatu potensi dari suatu kerentanan yang ada yang pada akhirnya digunakan pihak-pihak tertentu untuk merusak sistem.
 
sumber : http://raswatiedogawa.blogspot.com/2012/11/1-jelaskan-kerentanan-dalam-sistem.html 
http://zulfhadli.blogspot.com/2013/11/kerentanan-sistem.html

Sabtu, 02 November 2013

Pengertian DFD dan contohnya

Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD adalah perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan peng-analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan.

Simbol dalam Data Flow Diagram
gambar 1.1 Simbol-simbol dalam DFD

Entitas  biasanya diberi nama dengan kata benda.
Aliran data merupakan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain (penggambarannya dengan cara kepala tanda panah mengarah ke tujuan datanya.
Proses biasanya selalu menunjukkan suatu perubahan data dan terjadinya proses transformasi data.
Penyimpanan Data (data store) diberi nama dengan kata benda, sesuai dengan data yang disimpan didalamnya.

Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :

1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar  yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.

3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.
Fungsi DFD
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
  • Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Contoh DFD 
Diagram Konteks

gambar 1.2 Diagram Konteks (diagram level 1)
Diagram Nol
gambar 1.3 Diagram Nol (DFD Level 2)
Diagram Rinci
gambar 1.4 Diagram Rinci (DFD Level 3)

Sumber : http://7enius.wordpress.com/2012/03/11/pengertian-fungsi-dan-contoh-dari-data-flow-diagramdfd/

Simbol simbol Tambahan berikut penjelasannya

Penjelasan arti dari simbol – simbol tambahan pada flowchart dapat didefinisikan seperti gambar yang terdapat dibawah ini:
Image Simbol disamping sebagai pekerjaan/operasi secara manual/bukan komputer.
Image Simbol disamping sebagai pita punched.
Image Simbol disamping sebagai display/tampilan (di layar atau monitor).
Image Simbol disamping kartu punched. Data dan intruksi dapat disimpan pada kartu punched.
Image Simbol disamping sebagai kepala anak panah.
Image  Simbol disamping sebagai penghubung.
Image Simbol disamping sebagai tempat penyimpanan offline.
Image Simbol disamping sebagai pita magnetik atau disebut juga kotak keputusan yang digunakan untuk memutuskan arah atau percabangan yang diambil sesuai dengan kondisi yang saat itu terjadi, BENAR atau SALAH.
Image Simbol disamping untuk menyatakan mulai (start) ataupun berhenti.
Image Simbol disamping sebagai tempat penyimpanan online.
Image Simbol disamping digunakan untuk mencetak hasil (yang biasanya disimpan).

sumber : http://adepuspita28.wordpress.com/2013/10/26/simbol-simbol-tambahan-dan-artinya/


  sumber : http://zzzfadhlan.wordpress.com/2012/10/18/gambar-dan-penjelasan-dari-simbol-dasar-flowchart/
               http://zulfhadli.blogspot.com/2013/10/simbol-pemrosesan-beserta-penjelasannya.html

simbol masukan dan penjelasannya

simbol masukan dan penjelasannya

Symbol process(yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya


Symbol magnetig-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)

Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)

 Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)

 Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)

 Symbol transmittal tape (Symbol untuk menyatakan input berasal dari mesin jumlah/hitung)

Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas)

sumber : http://anisatiaerlita.blogspot.com/2013/10/simbol-simbol-masukan-dan-artinya.html
               http://chytgs.blogspot.com/2013/10/simbol-masukan-dan-penjelasannya.html

Simbol simbol dasar flowchart


Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma
Berikut ini adalah simbol-simbol dasar flowchart:
 

Image 

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
Simbol-simbol flowchart
Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai antara lain :
Flow Direction symbol
Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.
Terminator Symbol
Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan
Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar / halaman yang sama.
Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada lembar / halaman yang berbeda.
Processing Symbol
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer
Simbol Manual Operation
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer
Simbol Decision
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.
Simbol Input-Output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya
Simbol Manual Input
Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard
Simbol Preparation
 
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.

Simbol Predefine Proses

Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian (sub-program)/prosedure

Simbol Display
 
Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya.

Simbol disk and On-line Storage
 
Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk.

Simbol magnetik tape Unit
Simbol yang menyatakan input berasal dari pita magnetik atau output disimpan ke pita magnetik.
Simbol Punch Card
 
Simbol yang menyatakan bahwa input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

Simbol Dokumen
Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas.
Kaidah-kaidah pembuatan Flowchart
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.
Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu;
  1. Input berupa bahan mentah
  2. Proses pengolahan
  3. Output berupa bahan jadi.
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu;
  • START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan sebelum menangani  pemecahan masalah.
  • READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
  • PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca.
  • WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke perlatan output.
  • END: mengakhiri kegiatan pengolahan
Gambar berikut memperlihatkan flowchart dari kegiatan dasar diatas.
Dari gambar flowchart di atas terlihat bahwa suatu flowchart harus terdapat proses persiapan dan proses akhir. Dan yang menjadi topik dalam pembahasan ini adalah tahap proses. Karena kegiatan ini banyak mengandung variasi sesuai dengan kompleksitas masalah yang akan dipecahkan. Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran yaitu:
  • Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat
  • Penggambaran flowchart yang simetris dengan arah yang jelas.


Sumber : http://jamil15.wordpress.com/2012/10/19/simbol-simbol-dasar-flowchart-2/
              http://zaidarrosyid.blogspot.com/2012/10/pengertian-dasar-dan-simbol-flowchart.html